FOMO merupakan singkatan dari Fear Of Missing Out, dan dalam bahasa Indonesia istilah ini biasa digunakan untuk menyebut pola perilaku anak muda yang selalu merasa khawatir berlebihan dan merasakan ketakutan akan tertinggal trend yang sedang berjalan.
Para pengguna internet akan terus terpaku dengan media sosial karena ingin terhubung dengan orang lain. Selain itu, para penggunanya akan merasa lebih peka dengan postingan yang ada di internet. Meskipun bukan hal yang baru, sayangnya masih sedikit orang yang menyadari bahaya fenomena ini.
FOMO (Fear Of Missing Out) bisa dialami oleh siapapun. Penelitian yang dilakukan oleh Przybylski, dkk (2013) menyatakan bahwa seseorang dengan kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi seperti rasa ingin dicintai dan dihormati rentan mengalami FOMO. Selain itu, FOMO juga berkaitan dengan tingkat kepuasan diri, mood yang positif, dan penggunaan media sosial di waktu-waktu tertentu. Contohnya seperti sebelum tidur, ketika bangun tidur, selama sarapan atau makan siang, dan saat sedang menerima pelajaran.
Menurut Barker (2016), seseorang yang insecure atau tidak percaya diri juga sangat memungkinkan terkena FOMO. Contohnya adalah merasa terganggu ketika dihadapkan dengan postingan Facebook atau Instagram tentang kehidupan orang lain. Barker menambahkan, saat seseorang mengalami FOMO, ia akan terjebak di dalamnya, mengabaikan dunia nyata dan beralih ke dunia maya sebagai media penyembuhannya.
Di sisi lain, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Milyavskaya, dkk (2018) menunjukkan hal yang mengejutkan. Tak hanya melalui media sosial, mendengar berita atau rencana kegiatan seseorang melalui orang lain juga sangat berpeluang mengalami FOMO. Meski begitu, para partisipan lebih memilih untuk mengetahui berita atau aktivitas terbaru melalui media sosial daripada mendengarnya secara langsung. Konsekuensinya, mereka akan mengalami stres, gangguan tidur, kelelahan, kesepian, iri, dan penurunan konsentrasi. Dampak tersebut tentunya sangat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan kehidupan sosial seseorang.
Dan istilah FOMO pernah populer di kalangan remaja era ponsel pintar Blackberry sekitar tahun 2004-2011. Istilah ini juga belakangan digunakan kembali pada berbagai urusan lain, terutama psikologi dan bisnis. Salah satu penggunaan istilah FOMO terdapat pada aktivitas jual beli (trading) saham dan investasi.
Sumber:
https://alpas.id/fomo-takut-kudet-millenials/