Mitos Kuliah – Ada banyak hal tentang perkuliahan yang sebenarnya merupakan mitos belaka. Biar enggak bingung. Disini admin akan membahas 5 mitos dunia kuliah yang paling dipercaya banyak orang. Mau tahu apa saja mitos-mitos tersebut?
- Bidang studi yang menentukan profesi
Meskipun ada orang yang mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan bidang studinya, ada juga orang yang mempunyai pekerjaan di luar bidang studinya. Bahkan, selama studi mereka tidak hanya mendapatkan manfaat dari mata kuliah, tetapi juga dari kegiatan di kampus, sehingga meningkatkan networking dan cross-sectional skill. - Anak kuliah bebas tidak masuk kelas
jika dibandingkan sekolah tentu kuliah memang lebih mudah untuk tidak masuk kelas. namun, absensi masuk komponenj penilaian juga. bisa jadi nilai kamu anjlok pada nilai akhir karena masalah absensi walaupun nilai tugas, ujian dan kuis kamu bagus. - Soshum tidak ada hitung hitungan
Oleh karena itu, sering kali banyak yang memilih mengambil jurusan rumpun soshum. padahal hampir semua bidang studi memiliki perhitungan. Meskipun berbasis sosial, jurusan-jurusan soshum akan belajar hitung-hitungan sebagai ilmu untuk menyelesaikan skripsi nanti. - Orang Sukses Biasanya Lulusan Kampus Terkenal
Padahal, lulusan dari universitas terkenal tidak selalu menjamin kesuksesan karir seseorang. Lulusan dari kampus mana pun pasti berpeluang untuk sukses kok. Kampus terkenal memang menjadi salah satu faktor yang memudahkan kamu dalam berkarir. Namun, pertimbangan-pertimbangan lain juga harus kamu perhatikan. Contohnya, soft skill, hard skill, networking yang kamu bangun, dan pengalaman kerja atau berorganisasi yang kamu miliki. Intinya, jangan berkecil hati saat kamu tidak diterima di kampus favorit. Kamu hanya perlu lebih berusaha mengembangkan keterampilan dan relasi kamu saat kuliah. Dengan begitu, kamu bisa berjuang untuk menjadi sukses dalam karir kamu kelak. - Konsentrasi Ditentukan sejak Awal Kuliah
Jurusan kuliah memang ditentukan sejak awal mendaftar di suatu kampus. Namun, konsentrasinya baru ditentukan di pertengahan semester perkuliahan, seperti semester 4 atau 5. Oleh karena itu, jangan terlalu cepat memutuskan konsentrasi pilihan kamu. Di semester awal kuliah, gali informasi selengkap-lengkapnya mengenai konsentrasi yang tersedia. Kemudian, cari yang paling sesuai dengan kemampuan dan tujuan hidupmu kelak. Mengingat kemampuan orang berbeda-beda, jangan sampai kamu sekadar ikut-ikutan teman saat memilih konsentrasi ini, ya. Bijaklah dalam memilih apa yang terbaik untukmu, Pahamifren!