Siswi kelas 4 SD Gantung Diri kerap di bully

Siswi kelas 4 SD Gantung Diri kerap di bully

Siswi kelas 4 – Dilansir dari halaman ayosemarang.com Seorang siswi kelas 4 SD di Banyuwangi, Jawa Timur, berinisial MR, menjalani kehidupan tragis karena sering di-bully teman-temannya. Diketahui MR merupakan seorang yatim piatu yang tinggal bersama ibunya. Ayah MR diketahui sudah lama meninggal. Karena itu, MR yang masih anak-anak memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Diketahui, kejadian memprihatinkan itu terjadi pada Senin (27/02/2023) sekitar pukul 15.00 WIB di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

MR kemudian mengunci diri di kamar. Dia tidak pernah muncul. Padahal, bocah itu membantu ibunya bersih-bersih setiap hari. “Biasanya kalau masuk rumah ganti baju lalu keluar,” jelasnya. Karena MR tidak pernah keluar rumah, ibu korban curiga. Ibu dua anak itu kemudian memanggil nama MR. Namun, tidak ada tanggapan. Awalnya, ibu korban mengira anaknya sedang tidur. “Tapi, dicari di kamarnya tidak ada,” katanya. Ibu korban lalu pergi ke dapur. Kemudian dia melihat mayat anak kesayangannya tergantung di pintu dapur. MR gantung diri dengan tali plastik biru.

Di tengah kepanikan, ibu korban berusaha menurunkan tubuh MR. Namun dia tidak bisa. ibu korban kemudian menelepon kakak korban yang sedang bekerja. “Kakak korban datang dan langsung menurunkan tubuh adiknya. Saat diturunkan, diduga MR masih hidup karena denyut nadinya masih bisa dirasakan,” ujarnya. Berharap keajaiban, kakak korban melarikan adiknya ke klinik. Namun sayang, sebelum sampai di klinik, MR menghembuskan nafas terakhir.

Mengapa MR bertindak seperti itu? Awalnya MR sempat frustasi karena sering di-bully teman-temannya. “Dia sering menjadi korban bullying di sekolah,” jelas Basori. Menurut keterangan ibu korban, lanjut Basori,, MR sering murung dan menangis saat pulang sekolah. Dia mengaku kepada ibunya bahwa dia tidak tahan dibully karena dia tidak memiliki ayah. ibu korban hafal karakter anaknya. Setiap di-bully teman-temannya, MR pasti cemberut saat pulang sekolah. Bahkan, MR terkadang menangis. “MR biasanya menangis. Ketika ibunya bertanya tentang hal itu, dia mengatakan katanya diolok-olok temannya. MR disebut yatim piatu. Ayahnya sudah lama meninggal,” katanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *